Pendidikan Vokasi Masa Depan Sulawesi Tengah

Palu – Kamis, 9 Desember 2021, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Focus Group Discussion dengan tema “Arah dan Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi berbasis Kerjasama Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing” bertempat di Gedung Pogombo. Kepala Perwakilan menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut.

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura dalam membuka acara ini mengapresiasi FGD Pendidikan Vokasi ini serta layanan vokasi ditempatkan Gubernur sebagai prioritas meningkatkan daya saing SDM yang sejalan dengan agenda gerak cepat membangun Sulteng.

Dalam sambutannya Gubernur menyampaikan bahwa tidak mau lagi BLK salon, BLK menjahit tapi BLK harus terkoneksi dengan industri kita sekarang, meningkatkan peran balai latihan kerja melalui link and match dengan industri dan berharap FGD dapat menghasilkan pemikiran cerdas yang dapat ditindaklanjuti. “Pendidikan vokasi merupakan masa depan (Sulteng) di tengah arus industri 4.0 yang menjanjikan peluang besar bagi generasi millenial,” harapnya.

Turut menjadi narasumber, Kepala Perwakilan, Slamet Riyadi, menyampaikan capaian positif Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam pengelolaan pendidikan vokasi antara lain, menetapkan pengintegrasian SMK dan lembaga kursus sebagai salah satu sasaran pembangunan RPJMD, menyusun peta jalan (road map) revitalisasi pendidikan vokasi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 – 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah telah mengusulkan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang tata kelola Badan Layanan Umum Daerah Sekolah Menengah Kejuruan (BLUD-SMK), dan membentuk forum bursa kerja khusus (BKK) provinsi dan melakukan monitoring atas BKK yang berada di SMK.

Namun Pemerintah Sulawesi Tengah memerlukan perbaikan di beberapa area, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah belum memetakan kebutuhan keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan industri/sektor unggulan, struktur kurikulum pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di SMK belum sepenuhnya disusun berdasarkan kebutuhan industri, dan kurangnya kualitas praktek kerja industry (prakerin) dan keterlibatan praktisi dari DUDI dalam pembelajaran di SMK.

Turut menjadi narasumber FGD ini Kepala Perwakilan BI Sulteng Moh. Abd. Madjid Ikram, Plt Bappeda Sulteng Christina Sandra Tobondo, Plt Kadis Dikbud Yudiawati Vidiana, dan KADIN Sulteng diwakili oleh Hidayat Lamakarate.

Peserta meliputi BPKAD Kab/Kota, Kepala SMK, PTS/PTN dan pelaku usaha.