Gubernur Sulawesi Tengah, diwakili Pj Sekretaris Daerah Sulteng Rudi Dewanto, simak arahan Presiden RI Joko Widodo terkait pengendalian Inflasi di Daerah secara daring.
Bertempat di Ruang Video Converence Kantor Gubernur pada Senin (12/9/2022)
Pada kesempatan itu, Pj. Sekda Rudi Dewanto, didampingi Kadis Perindag Richard Arnaldo, Kadis Kelautan dan Perikanan Moh. Arif, Dinas Koperasi dan UMKM, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Nelson Metubun, Manager Pengembangan UMKM BI Perwakilan Sulteng Fadli Akbar dan Sales Branch Manager Rayon 1 Sulteng Pertamina Irsan Gasani.
“Saat ini situasi sangat tidak mudah hampir di semua negara mengalami dampak karena Pandemi yang diikuti krisis energi, krisis pangan, krisis keuangan dan semacamnya. Sama halnya juga dengan negara Indonesia yang tengah menghadapi krisis Bahan Bakar Minyak (BBM),” kata Joko Widodo
Subsidi BBM sebelumnya adalah 152 Triliun, naik hingga 3 kali lipat menjadi 502,4 Triliun. secara detail kuota subsidi hanya untuk 23 juta kilo liter Pertalite, dan 15,1 juta kiloliter Solar yang diperkirakan hanya sampai pada awal Oktober.
“Saya meminta kepada Provinsi, Kabupaten/Kota bersama pemerintah pusat untuk membantu masyarakat terdampak penyesuaian kenaikan BBM,” jelas Joko Widodo
Begitu juga untuk belanja tidak terduga, bisa digunakan untuk subsidi inflasi untuk kenaikan harga telur, bawang merah, bawang putih dan semacamnya.
Adapun daerah Kabupaten/Kota yang memiliki inflasi tertinggi yakni: Luwuk 7,8 persen, Jambi 7,8 % , Kota Baru 7,5 % , Sampit 7,5 % , Tanjung Selor 7,4 % , Jayapura 7,4 % , Sintang 7,4 % , Bungo 7,2 % , Padang 7,2
Sumber : palu.tribunnews.com